HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU KONSUMSI GULA TAMBAHAN BERLEBIH PADA REMAJA PUTRI

Main Article Content

Wiciyuhelma
Ibnu Malkan Bakhrul Ilmi
Iin Fatmawati
Luthfiana Sufyan

Abstract

Remaja pada masa sekolah terutama perempuan menunjukkan tingkat stres yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok usia dewasa. Stres dapat memengaruhi pola makan seseorang. Pola makan yang terbentuk akibat stres dinamakan emotional eating. Konsumsi makanan manis dan berlemak meningkat pada remaja yang mengalami emotional eating, namun remaja perempuan lebih banyak mengonsumsi makanan manis saat stres. Asupan gula tambahan berlebih yang ada di hampir seluruh makanan dan minuman olahan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan perilaku konsumsi gula tambahan berlebih pada remaja putri di SMAN 9 Bogor. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan sampel sebanyak 106 responden yang diambil dengan cara simple random sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2021. Penilaian tingkat stres dilakukan dengan menggunakan kuesioner (Perceived Stress Scale 10) PSS-10 dan kebiasaan konsumsi gula tambahan dengan (Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire) SQ-FFQ. Analisis hubungan yang dilakukan menggunakan uji rank spearman menunjukkan bahwa tingkat stres memiliki hubungan yang sangat lemah dengan perilaku konsumsi gula tambahan berlebih pada remaja putri di SMAN 9 Bogor (rs=0,163; N=106; p = 0,048).

Article Details

Section
Articles

References

American Psychological Association (2014) ‘Teen stress rivals that of adults Too few managing stress’, 45, pp. 1–5.

Chen, P. and Antonelli, M. (2020) ‘Conceptual Models of Food Choice : Influential Factors Related to Foods, Individual Differences, and Society’, 2019, pp. 1–21. doi: 10.3390/foods9121898.

Debeuf, T. et al. (2018) ‘Stress and Eating Behavior : A Daily Diary Study in Youngsters’, 9(December), pp. 1–13. doi: 10.3389/fpsyg.2018.02657.

FDA (2020) ‘Added Sugars : Now Listed on the Nutrition Facts Label and How Are They Different’, (March), pp. 1–3.

Hardoni, Y., Neherta, M. and Sarfika, R. (2019) ‘Reducing Aggressive Behavior of Adolescent with Using the Aggression Replacement Training’, 4(3), pp. 488–495.

Harvard Medical School (2017) The Sweet Danger of Sugar. Available at: https://www.health.harvard.edu/heart-health/the-sweet-danger-of-sugar (Accessed: 16 February 2021).

Herle, M. et al. (2017) ‘Emotional over- and under-eating in early childhood are learned not inherited’, Scientific Reports. Springer US, 7(1), pp. 1–9. doi: 10.1038/s41598-017-09519-0.

Hudek-knezevic, J. (2018) ‘Stress in Adolescence : Effects on Development Author ’ s personal copy’, (December 2015). doi: 10.1016/B978-0-08-097086-8.23031-6.

Inam, Q.-A. et al. (2016) ‘Effect of Sugar Rich Diet on Brain Serotonin, Hyperphagia and Anxiety in Animal Model Both Genders’, Pak J Pharm Sci.

Islamia, I., Sunarti, E. and Hernawati, N. (2019) ‘Tekanan Psikologis dan Kesejahteraan Subjektif Keluarga di Wilayah Perdesaan dan Perkotaan Pendahuluan Perpaduan antara kondisi bangsa saat ini dan perkembangan disebut keluarga ( Sunarti 2011 ). Keluarga berperan sebagai insti’, 2(1), pp. 91–100.

Jääskeläinen, A. et al. (2014) ‘Stress-related eating, obesity and associated behavioural traits in adolescents: A prospective population-based cohort study’, BMC Public Health, 14(1). doi: 10.1186/1471-2458-14-321.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2013) ‘Hasil Riskesdas 2013’, 7(5), pp. 803–809.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2018) ‘Hasil Utama Riskesdas 2018, Kementerian Kesehatan’, Riset Kesehatan Dasar, pp. 1–126. Available at: https://www.persi.or.id/images/2017/litbang/riskesdas_launching.pdf.

Kim, Y. et al. (2013) ‘Academic stress levels were positively associated with sweet food consumption among Korean high-school students’, Nutrition. Elsevier Inc., 29(1), pp. 213–218. doi: 10.1016/j.nut.2012.08.005.

Mohamed, B. A., Mahfouz, M. S. and Badr, M. F. (2020) ‘Food selection under stress among undergraduate students in riyadh, saudi arabia’, Psychology Research and Behavior Management, 13, pp. 211–221. doi: 10.2147/PRBM.S236953.

Nishizawa, S. et al. (1997) ‘Effects of Sugar Rich Diet on Brain Serotinin, Hyperphagia and Anxiety in Animal Model of Both Genders’, 94(May), pp. 5308–5313.

P2PTM Kemenkes RI (2018) Berapa anjuran konsumsi Gula, Garam, dan Lemak per harinya? Available at: http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/page/15/berapa-anjuran-konsumsi-gula-garam-dan-lemak-per-harinya.

Peters, A. (2019) Why Do We Crave Sweets When We’re Stressed?, Scientific American. Available at: https://www.scientificamerican.com/article/why-do-we-crave-sweets-when-were-stressed/ (Accessed: 26 January 2021).

Plesman, J. (2011) ‘The Serotonin Connection’, Post Grad Dip Clin Nutr, 6, pp. 1–3.

Reichenberger, J. et al. (2018) ‘No haste , more taste : An EMA study of the effects of stress , negative and positive emotions on eating behavior’, Biological Psychology. Elsevier B.V., 131, pp. 54–62. doi: 10.1016/j.biopsycho.2016.09.002.

Sinaga, C. and Simanungkalit, S. F. (2019) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Membaca Label Informasi Gizi’, 4(1), pp. 192–198.