FAKTOR RESIKO INFARK MIOKARD DI KOTA JAMBI

Main Article Content

Ani Astuti
Maulani

Abstract


Myocardial infarction is a disease caused by blood supply decreased due to narrow of the coronary arteries due to atherosclerosis critical or total blockage of a coronary artery by an embolus or thrombus. Statistics have shown that myocardial infarction was the leading cause of death in many countries. The purpose of this study was to determine the link between hypertension and cholesterol with the incidence of myocardial infarction. This study is a quantitative observational study using a retrospective case-control design. 62 patients treated at the Clinic Heart Hospital Raden Mattaher Jambi last year, which consisted of 31 cases and 31 controls, with purposive sampling and then searched for patient medical record data. Based on the results of the study respondents with hypertension amounted to 69.4%, while respondents with high triglycerides amounted to 51.6%, and based on the results of research there is a significant links between hypertension with values (p = 0.006 <0.05 and OR = 6.328, 95% Cl = 1.787 to 22.409) and cholesterol values (p = 0.022 <0.05, and OR = 3.818, 95% CI = 1.332 to 10.942). This research has shown that hypertension and cholesterol have contrubuted to leading myocardial infarction and people who had  hypertension and hight cholesterol risk to  myocardial infarction.


 


Infark miokard adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh penurunan suplai darah akibat penyempitan kritis arteri koroner karena aterosklerosis atau penyumbatan total arteri koroner oleh embolus atau trombus. Data statistik menunjukkan bahwa penyakit jantung infark miokard merupakan penyebab utama kematian di banyak negara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dan kolesterol dengan kejadian infark miokard. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat observasional menggunakan rancangan kasus kontrol secara retrospektif  62 pasien yang berobat di Poliklinik Jantung RSUD Raden Mattaher Jambi setahun terakhir yag menjadi sampel dalam penelitian ini, yang terdiri dari 31 kasus dan 31 kontrol, diambil secara purposive sampling kemudian ditelusuri data catatan medik pasien. Alat ukur yang digunakan adalah lembar observasi, Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi- square. Hasil penelitian menunjukkan responden dengan hipertensi berjumlah 69,4%, sedangkan responden dengan trigliserida tinggi berjumlah 51,6% dan berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan bermakna antara hipertensi dengan nilai (p=0,006<0,05 dan OR=6,328, 95% Cl = 1,787-22,409) dan kolesterol dengan nilai (p=0,022<0,05, dan OR=3,818, 95% Cl = 1,332-10,942). Penelitian ini menunjukkan hipertensi dan kolesterol memiliki kontribusi terhadap kejadian infark miokard dan orang dengan hipertensi dan kolesterol tinggi mempunyai resiko untuk menderita infark miokard.


Article Details

Section
Articles