Pengalaman Pasien DM TIPE 2 dalam Melakukan Perawatan Ulkusdiabetik Secara Mandiri

Main Article Content

Muh Hasan Basri

Abstract


Diabetes Mellitus (DM) is often also called silent killer where its prevalence from year to year is increasing. In the world in 2000 showed there were 171 million people with diabetes and is projected to increase to 366 million by 2030. The purpose of this study was to obtain deep understanding about themeaning of patients experience with type 2 Diabetes Mellitus in self diabetic ulcer traetment at home. This reseacrh employs qualitative methodology with phenomenology approach with sample of participants three. The data analysis revealed three temes as follow  : the treament of diabetic ulcer, hopes to services and changes in activity.  The results of the study participants have not been obidient in the diet, health control, therapy and exercise. Conclusion the lack of health education and lack of resources that exist in health care can make the reason participants did not obey. Advice needed better service improvement, especially in terms of health education and access to information, making leaflets given to patients and families during treatment and continuing medical education to the community


 


Diabetes Mellitus (DM) sering juga disebut silent killer dimana prevalensinya dari tahun ke tahun semakin meningkat. Didunia pada tahun 2000 menunjukkan ada 171 juta orang penyandang diabetes dan diproyeksikan akan meningkat menjadi 366 juta pada tahun 2030. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang arti dan makna pengalaman pasien Diabetes Melitus tipe 2 dalam melakukan perawatan secara mandiri di rumah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi dengan sampel tiga partisipan. Hasil analisa data teridentifikasi tiga tema yaitu perawatan ulkus diabetik, harapan terhadap pelayanandan perubahan aktivitas. Hasil penelitian partisipan belum patuh dalam pengaturan diet, kontrol kesehatan, terapi dan olah raga. Kesimpulan kurangnya pendidikan kesehatan dan minimnya sumber informasi yang ada di pelayanan kesehatan dapat menjadikan alasan partisipan tidak patuh. Saran diperlukan peningkatan pelayanan yang lebih baik terutama dalam hal pendidikan kesehatan dan akses informasi, membuat leaflet yang diberikan pada pasien dan keluarga saat berobat dan pendidikan kesehatan yang berkelanjutan sampai ke lingkungan masyarakat.


Article Details

Section
Articles