Pengalaman Jatuh dan Kejadian Imobilitas Pada Kelompok Lanjut Usia

Main Article Content

Loriza Sativa Yan
Dian Octavia
Wide Suweno

Abstract


Indonesia have been structurezed by old pyramid people.Its was a slighthy number thats effect to a nationality burden. One of case called as immobility and recurent of falls. Falls experienced among older people to limit their activities optimally. Amount of 80% of elders Indonesian who aged more than 65 years old forced it, they were more likely to be patient but they were not to be aware during their daily activities in this case.The previous studies showed that falling into risk factors that are closely related to the incidence of immobilization.This study aimed to identify the relationship between falls’ experience and immobility incidence among older people. The research approach used cross-sectional design and the number of samples of 95 people selected by accidental sampling. Data were analyzed by Spearman Rank correlation test.The results showed that 88.4% of respondents had no experience of fall and 48.4% of respondents in the category of high immobility events.This study was identified that a significantly relathionship between falls experience among older people as an internal factor against immobility events. Based on the results of study,it is suggested that further research needs to investigate the risk factors of immobility and the fall prevention program for elderly.


 


Indonesia termasuk negara yang berstruktur piramida penduduk tua. Tingginya peningkatan usia tua menambah beban pembangunan kesehatan nasional. Salah satu masalah kesehatan ini dikenal sebagai imobilitas dan jatuh yang berulang. Pengalaman jatuh yang dialami membuat lansia membatasi aktifitasnya secara optimal. Di Indonesia hampir 80% kelompok usia lanjut terutama usia 65 tahun keatas menjadikan imobilitas sebagai masalah yang mudah ditemukan tetapi sering tidak disadari efeknya oleh lansia dalam kesehariannya.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa jatuh menjadi faktor resiko yang sangat erat kaitannya dengan kejadian imobilisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengalaman jatuh dengan kejadian imobilitas pada kelompok lanjut usia. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah cross sectional dan jumlah sampel sebanyak 95 orang dipilih secara accidental sampling. Data penelitian dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 88,4% responden tidak mempunyai pengalaman jatuh dan sebnayak 48,4% responden dalam kategori kejadian imobilitas yang tinggi. Penelitian ini mengidentifikasi bahwa terdapat hubungan yang signifikan pengalaman jatuh sebagai faktor internal terhadap kejadian imobilitas yang dialami lansia. Hal yang dapat disarankan berdasarkan hasil penelitian adalah perlunya penelitian lebih lanjut terhadap faktor-faktor resiko imobilitas dan intervensi keperawatan dalam pencegahan kejadian jatuh yang dialami lansia.


Article Details

Section
Articles