PENGARUH CBT TERHADAP POST TRAUMA STRES DISORDER PADA PENYINTAS COVID-19

Main Article Content

Maria Magdalena Saragi R
Tiur Romatua Sitohang

Abstract

Seseorang yang dinyatakan sembuh dari penyakit COVID-19 atau disebut Penyintas COVID- 19 beresiko  terhadap  menenurunnya kesehatan fisik dan mental. Seseorang yang mengalami atau menyaksikan penderitaan yang terkait dengan COVID-19 dapat mengakibatkan tingginya prevalensi gangguan pasca trauma (PTSD), gangguan mental yang menyebabkan kesusahan dan kecacatan serius pada penyintas. Gejala PTSD dapat dikurangi dengan intervensi psikoterapi yaitu CBT (Cognitif Behavior Therapy. CBT memiliki pengaruh menurunkan PTSD pasca bencana, menurunkan tingkat stress, ketidaknyamanan, kecemasan, ketidakberdayaan, masalah perilaku dan tekanan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengaruh CBT terhadap PTSD penyintas Covid 19. Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan design one group pretest and posttest design dengan kelompok control. Sampel penelitian adalah penyintas Covid 19 yang dari hasil screening mengalami PTSD sebanyak 15 orang kelompok eksperimen dan 15 orang kelompok kontrol. Tingkat PTSD pada penyintas diukur dengan menggunakan modifikasi dari Impact of Event Scale-Revised (IES-R). Berdasarkan uji statistic paired t test diperoleh nilai Mean PTSD  Pre test CBT sebesar 25,40. Post test CBT 15,47, dengan nilai p value sebesar 0.002.  Berdasarkan uji statistic independent t test diperoleh nilai p value 0,035, yang menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok intervensi yang telah diberikan terapi CBT dengan kelompok kontrol tanpa perlakuan. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh Cognitive Behavior Therapy terhadap PTSD Penyintas Covid 19. Penerapan CBT direkomendasikan untuk mengurangi Post Trauma Stres Disorder pada penyintas Covid 19

Article Details

Section
Articles