EVALUASI KEBIJAKAN LAYANAN REHABILITASI NARKOTIKA INTERVENSI BERBASIS MASYARAKAT (IBM) DI JAWA BARAT
Main Article Content
Abstract
Penyalahgunaan Narkotika telah merambah ke pedesaan, di lain pihak, pemerintah memiliki keterbatasan dalam menyediakan layanan rehabilitasi. Hal ini sungguh memprihatinkan mengingat dalam beberapa kebijakan pemerintah mengharuskan penyalah guna Narkotika untuk mendapatkan layanan rehabilitasi. Guna mengatasi hal ini, sejak tahun 2020 BNN telah menginisiasi pembentukan 306 Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM). Namun, hanya 13 IBM yang dapat memberikan layanan Prima tahun 2021. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi kebijakan program IBM. Tujuan penelitian adalah memberikan gambaran perbandingan hasil evaluasi kebijakan serta memetakan hambatan pelaksanaan IBM yang dilakukan di dua IBM, yakni IBM terkategorisasi Prima (IBM Mandiri) dengan IBM terkategorisasi Berkembang (IBM Pelita). Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan teknik analisis deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori analisis kebijakan dan teori sistem dengan pendekatan evaluasi formal. Dalam pendekatan formal ini, penulis menggunakan tipe evaluasi proses retrospektif dengan teknik evaluasi pemetaan hambatan pada setiap aspek sistem, yakni struktur (input), proses, luaran (output). Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dari hasil wawancara mendalam dan studi literature. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperlukan kepedulian yang tinggi dari Kepala desa untuk mendukung program IBM berupa perhatian, dana dan sarana prasarana; pembinaan dan pengawasan BNNP/Kab; serta Agen Pemulihan(AP) yang memiliki kepedulian tinggi terhadap IBM.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.