OPTIMASI KONSENTRASI PELARUT TERHADAP KADAR FLAVONOID EKSTRAK DAUN PEPAYA JEPANG (Cnidoscolus aconitifolius)
Main Article Content
Abstract
Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang terdapat dalam berbagai macam tanaman. Pelarut organik seperti etanol, metanol, aseton, dan isopropanol telah banyak digunakan digunakan untuk mengekstrak flavonoid dari sumber tanaman. Konsentrasi dari pelarut tersebut yang dapat menarik flavonoid dengan maksimal menjadi factor penting dari proses ekstraksi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi pelarut etanol terbaik dari daun papaya jepang yang dapat menarik senyawa aktif secara optimal. Penelitian dilakukan dengan membuat ekstrak daun papaya jepang dengan 3 konsentrasi pelarut etanol yaitu 50%, 70% dan 96%. Skrining fitokimia dilakukan dengan metode tampak noda KLT meliputi identifikasi flavonoid, alkaloid, sapogenin, polifenol dan steroid. Flavonoid total ditetapkan dengan metode spektrofotometri menggunakan standar kuersetin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pelarut etanol mempengaruhi hasil ekstraksi senyawa aktif pada daun papaya jepang. Skrining fitokimia menunjukkan bahwa flavonoid dapat terekstraksi paling optimal pada penggunaan pelarut etanol dengan konsentrasi 70%, sedangkan alkaloid dapat terekstrasi optimal pada konsentrasi pelarut etanol 96%. Konsentrasi terbaik yang dapat menarik flavonoid total secara optimal adalah etanol 70% dengan nilai flavonoid total sebesar 418,46±3,28 mg QE/g ekstrak. Hal ini menunjukkan bahwa etanol 70% dapat menjadi pilihan terbaik sebagai pelarut dalam pengembangan daun papaya jepang sebagai obat tradisional.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.